Selasa, 13 Oktober 2015

Alat Kesehatan (Alat Kontrasepsi)

 Metode Kontrasepsi
1    Metode Alamiah      a.   Coitus Interruptus (Sanggama Terputus)   Aksi ini dapat mencegah terjadinya pembuahan yang berujung pada kehamilan. Coitus Interruptus dapat diartikan sebagai senggama terputus atau dalam artian penis dikeluarkan dari vagina sesaat seblum ejakulasi terjadi. Dengan cara ini diharapkan cairan sperma tidak akan masuk kedalam rahim serta mengecilkan kemungkinan bertemunya sperma dengan sel telur yang dapat mengakibatkan terjadinya pembuahan.
Teknik ini membutuhkan pastisipasi yang besar dari pasangan Anda . Selain itu juga menuntut jiwa yang besar dari Anda dan pasangan alias siap mental jika ternyata metode tersebut gagal. Faktor kegagalan dari metode ini memang cukup tinggi karena bisa saja sperma telah keluar sebelum orgasme. Dengan kata lain sperma sudah terlepas dan berenang cepat menuju sel telur sesaat sebelum penis ditarik keluar.EFEKTIF : Bagi wanita yang suami atau pasangannya mampu mengontrol waktu ejakulasi.
      b.   Sistem Kelender (Pantang Berkala)Metode ini disebut juga dengan The Rhythm Method. Jika cara ini jadi pilihan maka pengetahuan Anda tentang masa subur atau fertility awareness harus tinggi. Anda harus mengetahui dengan tepat masa subur atau saat yang paling memungkinkan Anda mengalami kehamilan. Bila Anda memang ingin menunda kehamilan, maka pada saat tubuh memasuki masa subur tundalah keinginan berhubungan intim dengan pasangan. Atau Anda dan pasangan tetap melakukan hubungan seksual tapi menggunakan kondom. "Perhatikan terlebih dahulu siklus mentruasi Anda selama 3 bulan kalau perlu 6 bulan guna mendapatkan perhitungan waktu siklus mentruasi yang tepat, menurut Dr. Prima masa "aman" seorang wanita adalah 2 hari setelah mentruasi hingga 14 hari menjelang mentruasi berikutnya buat yang memiliki siklus haid pendek.Jika siklus menstruasi Anda panjang, maka masa "aman" 2 hari setelah haid hingga 16 hari menjelang menstruasi yang akan datang. Namun perlu di ingat sebenarnya masa subur sangat sulit ditebak dengan pasti jadi masih ada kemungkinan Anda mengalami "kebobolan"EFEKTIF: Bagi wanita dengan siklus mentruasi teratur. Buat mereka yang siklus haidnya tidak teratur akan sulit untuk menggunakan metode ini, karena kesulitan menentukan masa subur.
2.      Metode Perlindungan (Barrier)      
a.   KondomPenggunaan kondom cukup efektif selama digunakan secara tepat dan benar. Kegagalan kondom dapat diperkecil dengan menggunakan kondom secara tepat, yaitu gunakan pada saat penis sedang ereksi dan dilepaskan sesudah ejakulasi. Alat kontrasepsi ini paling mudah didapat serta tidak merepotkan.
Kegagalan biasanya terjadi bila kondom robek karena kurang hati-hati atau karena tekanan pada saat ejakulasi sehingga terjadi perembesan.
EFEKTIF: Bagi siapa saja. Alergi terhadap karet kondom adalah hal yang sangat jarang terjadi. Sebaiknya jika ada keluhan iritasi dan rasa tidak nyaman usai berhubungan, Anda wajib konsultasi dengan dokter dan mencari alternatif kontrasepsi lainnya.
b.      Spermatisida   Ini bahan sejenis bahan kimia aktif yang berfungsi "membunuh" sperma. Dapat berwujud cairan, krim atau tisu vagina yang harus dimasukkan ke dalam vagina 5 menit sebelum senggama. Ketika memasukkan spermatisida kedalam vagina harus menggunakan alat yang telah disediakan dalam kemasan. sangat tidak diperbolehkan menggunakan tangan!. Kegagalan sering terjadi karena waktu larut belum yang cukup, jumlah spermatisida yang digunakan terlalu sedikit atau vagina sudah dibilas dalam waktu kurang dari 6 jam usai senggama.EFEKTIF: Dapat digunakan siapa saja dan untuk meningkatkan efektifitasnya, gunakan bersamaan dengan kondom serta vaginal diafragma.
c.       Vagina Diafragma   Lingkaran cincin dilapisi karet fleksibel ini akan menutup mulut rahim bila dipasang dalam liang vagina 6 jam sebelum senggama. Efektifitasnya alat kontrasepsi ini bisa menurun bila terlalu cepat dilepas kurang dari 8 jam setelah senggama.
"Permasalahanya, banyak wanita harus belajar dulu cara memasukkan kedalam vagina. Dan kebanyakan wanita Indonesia tidak terbiasa atau sungkan memasukkan jari ke dalam lubang vagina" jelas Dr. Prima
EFEKTIF: Dapat digunakan siapa saja dan untuk meningkatkan efektifitasnya, gunakan bersamaan dengan kondom serta spermatisida.
d.      Pil KB
   Keuntungan pil ini adalah tetap membuat menstruasi teratur, mengurangi kram atau sakit saat menstruasi. Kesuburan Anda juga dapat kembali pulih dengan cara cukuo menghentikan pemakaian pil ini. Pil KB termasuk metode yang efektif saat ini. Cara kerja pil KB adalah dengan mencegah pelepasan sel telut. Pil ini mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi (99%) bila digunakan dengan tepat dan secara teratur. Ada dua jenis pil KB yang sekarang beredar di pasaran, yaitu kombinasi antara estrogen dan progesteron atau hanya mengandung progestoren saja. "Pil KB generasi kedua tidak mempunyai efek seperti pil generasi pertama atau kita kenal dengan lingkaran biru. Pil KB saat ini tidak membuat tubuh gemuk, jerawatan serta pusing.
EFEKTIF: Bagi wanita yang memang memiliki tingkat disiplin tinggi. Tidak dianjurkan bagi yang sering lupa karena 2 kali alpa meminum pil KB justru dapat membuat subur para wanita.
e.       Suntik KB
   Jenis kontrasepsi ini pada dasarnya mempunyai cara kerja seperti pil. Untuk suntikan yang diberikan 3 bulan sekali, memiliki keuntungan mengurangi resiko lupa minum pil dan dapat bekerja efektif selama 3 bulan. Efek samping biasanya terjadi pada wanita yang menderita diabetes atau hipertensi.EFEKTIF: Bagi wanita yang tidak mempunyai masalah penyakit metabolik seperti diabetes, hipertensi, trombosis atau gangguan pembekuan darah serta riwayat stroke. Tidak cocok buat wanita perokok. Karena rokok dapat menyebabkan peyumbatan pembuluh darah.
f.        Susuk KB
Implant/susuk KB adalah kontrasepsi dengan cara memasukkan tabung kecil di bawah kulit pada bagian tangan yang dilakukan olej dokter Anda. Tabung kecil berisi hormon tersebut akan terlepas sedikit-sedikit, sehingga mencegah kehamilan.Keuntungan memakai kontrasepsi ini, Anda tidak harus minum pil atau suntik KB berkala. Proses pemasangan susuk KB ini cukup 1 kali untuk masa pakai 2-5 tahun. Dan bilamana Anda berenca hamil, cukup melepas implant ini kembali, efek samping yang ditimbulkan, antara lain menstruasi tidak teratur.EFEKTIF: Intinya kontrasepsi dengan hormon sebaiknya bagi wanita dengan gangguan metabolik harus ekstra hati-hati dalam memilih jenis kontrasepsi ini.



g.       IUD (Spiral)
Intrauterine Device atau biasa juga disebut spiral karena bentuknya memang seperti spiral. Teknik kontrasepsi ini adalah dengan cara memasukkan alat yang terbuat dari tembaga kedalam rahim, seperti yang dikatakan Dr. Prima "sekarang ini, IUD generasi baru bisa dikombinasikan dengan hormon progesteron, agar efektifitasnya meningkat. Spiral ini juga bekerja menghalangi pertemuan sperma dan sel telur serta berdaya pakai hingga 5 tahun lamanya. Tingkat efektivitasnya bisa mencapai 98%, layaknya seperti pil, IUD juga mudah mengembalikan kesuburan Anda.EFEKTIF: Sebaiknya wanita yang mudah mengalami keputihan tidak menggunakan metode ini. Benang di ujung IUD harus senantiasa bersih. Karena jika kotor akan mudah menyebabkan infeksi, "saran Dr. Prima.
h.       SterilisasiCara kontrasepsi ini bersifat permanent. Konsepnya saluran telur pada wanita, disumbat dengan cara diikat, dipotong atau dibakar. Sterilisasi pada wanita ini juga bisa dilakukan dengan pengangkatan rahim. Sedangkan pada kaum pria, sterilisasi dilakukan dengan cara memotong saluran sperma. Tetapi ada persyaratan khusus bagi wanita yang ingin melakukan kontrasepsi jenis ini. "Amanya jumlah umur dikali jumlah anak harus minimal seratus. Misalnya, Anda telah berusia 35 tahun dan telah memiliki tiga anak. Lalu kalikan 35 x 3 = 105. Hasil ini dapat diartikan sebagai kondisi aman. Untuk itu jika Anda ingin jalani kontrasepsi, sebaiknya usia anak bungsu Anda telah melewati masa balita. hal ini sekedar berjaga-jaga jika suatu saat Anda masih berniat untuk hamil kembali.EFEKTIF: Pilihan kontrasepsi ini paling cocok bagi wanita yang memang bertekad bulat tak ingin punya anak lagi.

Alat Kesehatan (Alat-Alat Bedah)


                         Tissue Foceps: Untuk menjepit jaringan atau organ
                        Anatomy pincet: Untuk menjepit kasa, kapas, atau alkes

                      Operating scissors: Gunting untuk pembedahan 

                      Bandage scissors: untuk menggunting perban/kassa
                    Needle holder: untuk menjepit jarum operasi/jarum bedah
          Disposable tuberculin syringe: alat suntik tuberculine sekali pakai (1 cc)
  Disposable syringe and injection needle: alat suntik lengkap sekali pakai (3cc, 5cc, dll)
                     Catgut: benang bedah yang diabsobsi oleh tubuh 
                       Winged needle: untuk menyambung vena
                        Suture needle: jarum untuk menjahit luka operasi
                       tongue depressor : alat penekan lidah
                          scalpel : pisau untuk pembedahan
              nelaton catheter: alat bantu kencing melalui saluran kencing
          rectal clinical thermometer: untuk mengukur suhu tubuh melalui rectal/dubur
             oral clinical thermometer: untuk mengukur suhu tubuh melalui oral
               paratus case/etui: tempat menyimpan alat suntik

Alat Kesehatan (Catheter)


Catheter merupakan suatu alat berupa pipa kosong terbuat dari logam, gelas, karet, plastic yang cara penggunaanya adalah untuk dimasukkan ke dalam rongga tubuh melalui saluran atau kanal.

Gambar 1. Catheter

A.    Intra Vena (IV) Catheter
IV catheter adalah catheter yang dimasukkan ke dalam pembuluh vena. Kegunaanya berlaku sebagai vena tambahan (perpanjangan vena) untuk pengobatan IV jangka lama yang lebih dari 48 jam. Pembedahan dengan wing needle bila digunakan lenih dari 48 jam akan menimbulkan thrombosis, karena wing needle terbuat dari logam.

Gambar 2. IV Catheter


Gambar 3. Penyuntikan IV Catheter ke pembuluh vena pasien

Gambar 4. Peristiwa pada saat IV Catheter msuk ke dalam pembuluh vena

Wing Needle adalah ujung spuit atau jarum yang digunakan untuk pengambilan secara vakum. Needle ini bersifat non fixed atau mobile sehingga mudah dilepas dari spuit serta container vacuum. Penggantian needle dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan besarnya vena yang akan diambil atau untuk kenyamanan pasien yang menghendaki pengambilan dengan jaru kecil.
 

Gambar 5. Wing Needle


B.     Non Intra Vena (IV) Catheter
1.      Nelaton Catheter
Merupakan salah satu catheter yang digunakan untuk melakukan buang air kecil (BAK).
 

Gambar 6. Nelaton Catheter

2.      Kondom Catheter
Biasanya digunakan pada laki-laki untuk menghubungkan penis dengan urine bag melalui ujung tubenya, terutama bagi pasien yang suka buang air kecil secara tidak sadar.

Gambar 7. Kondom Catheter untuk Laki-Laki

3.      Suction Catheter
Alat yang digunakan untuk menyedot lender dari trachea bayi yang baru lahir. Hal ini bertujuan untuk mengeluarkan atau menyedot cairan amnionik yang ada pada bayi tersebut.
 

Gambar 8. Suction Catheter dan Proses Penggunaannya

4.      Feeding Tube
Alat yang digunakan untuk memasukkan cairan makanan melalui mulut atau hidung.

Gambar 9. Feeding Tube
 

Gambar 10. Pemakaian Feeding Tube pada Pasien Dewasa & Bayi
5.      Rectal Tube
Alat yang digunakan untuk mengeluarkan gas-gas dari usus, untuk mebersihkan rectum. Biasanya ujung yang satunya dimasukkan ke dalam anus dan ujung yang satunya lagi dihubungkan dengan spuit glyserin.
 

Gambar 11. Cara Penggunaan Rectal Tube & Rectal Tube dgn PVC Ballon

6.      Ballon Catheter (Foley Catheter)
Alat yang digunakan untuk pengambilan urine dalam sistem tertutup, bebas dari udara dan polusi sekitarnya. Biasanya dihubungkan dengan suatu urinometer dan suatu urine bag untuk keperluan pemeriksaan klinis.
Tipe Catheter
Jenis catheter terdiri dari 2 bentuk yaitu catheter tetap dan catheter sementara.
a.       Dengan catheter sementara menggunakan catheter satu lumen dan hanya memerlukan waktu 5-10 menit sampai kandung kemih. Penggunaan catheter sementara dapat diulangi penggunaannya  tetapi penggunaan yang terus menerus akan meningkatkan resiko infeksi dan trauma pada urethra.
b.      Pemasangan catheter atau catheter tetap dalam jangka waktu yang lama dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan. Akan lebih baik jika catheter diganti secara teratur sesuai dengan batas waktu pemasangan dari setiap jenis catheter. Catheter tetap ada yang mempunyai 2 atau tiga lumen. Lumen pertama adalah untuk pengeluaran urin. Lumen kedua untuk memasukkan cairan steril untuk fiksasi catheter. Lumen ketiga adalah untuk memasukan cairan atau obat kedalam vesika urinaria.
Jenis Catheter
a.       Catheter plastik : digunakan sementara karena mudah rusak dan tidak fleksibel.
b.      Catheter Latex/karet : digunakan untuk penggunaan/pemakaian dalam jangka waktu sedang (kurang dari 3 minggu).
c.       Catheter silicon murni/Teflon : untuk penggunaan jangkaq waktu lama 2-3 bulan karena bahan lebih lentur pada meatus urethra.
d.      Catheter PVC : sangat mahal untuk penggunaan 4-6 minggu, bahannya lembut, tidak panas dan nyaman bagi urethra.
e.       Catheter logam : digunakan untuk pemakaian sementara, biasanya pada pengosongan kandung kemih pada ibu yang melahirkan.
Ukuran Catheter
a.       Anak      : 8-10 French (Fr)
b.      Wanita   : 14-16 Fr
c.       Laki-laki : 16-18 Fr


Gambar 12. Posisi Catheter pada Laki-laki

Gambar 13. Posisi Catheter pada Wanita
v  Cara Pemasangan Foley Catheter
1.      Menyiapkan penderita : untuk penderita laki-laki dengan posisi terlentang sedang wanita dengan posisi dorsal recumbent atau posisi Sim
2.      Aturlah cahaya lampu sehingga didapatkan visualisasi yang baik
3.      Siapkan deppers dan cucing , tuangkan bethadine secukupnya
4.      Kenakan handscoen dan pasang doek lubang pada genetalia penderita
5.      Mengambil deppers dengan pinset dan mencelupkan pada larutan bethadine.
6.      Melakukan desinfeksi sebagai berikut :
§  Pada penderita laki-laki : Penis dipegang dan diarahkan ke atas atau hampir tegak lurus dengan tubuh untuk meluruskan urethra yang panjang dan berkelok agar kateter mudah dimasukkan . desinfeksi dimulai dari meatus termasuk glans penis dan memutar sampai pangkal, diulang sekali lagi dan dilanjutkan dengan alkohol. Pada saat melaksanakan tangan kiri memegang penis sedang tangan kanan memegang pinset dan dipertahankan tetap steril.
§  Pada penderita wanita : Jari tangan kiri membuka labia minora, desinfeksi dimulai dari atas ( clitoris ), meatus lalu kearah bawah menuju rektum. Hal ini diulang 3 kali . deppers terakhir ditinggalkan diantara labia minora dekat clitoris untuk mempertahankan penampakan meatus urethra.
7.      Lumuri kateter dengan jelly dari ujung merata sampai sepanjang 10 cm untuk penderita laki-laki dan 4 cm untuk penderita wanita. Khusus pada penderita laki-laki gunakan jelly dalam jumlah yang agak banyak agar kateter mudah masuk karena urethra berbelit-belit.
8.      Masukkan katether ke dalam meatus, bersamaan dengan itu penderita diminta untuk menarik nafas dalam.
§  Untuk penderita laki-laki : Tangan kiri memegang penis dengan posisi tegak lurus tubuh penderita sambil membuka orificium urethra externa, tangan kanan memegang kateter dan memasukkannya secara pelan-pelan dan hati-hati bersamaan penderita menarik nafas dalam. Kaji kelancaran pemasukan kateter jika ada hambatan berhenti sejenak kemudian dicoba lagi. Jika masih ada tahanan kateterisasi dihentikan. Menaruh neirbecken di bawah pangkal kateter sebelum urine keluar. Masukkan kateter sampai urine keluar sedalam 5 – 7,5 cm dan selanjutnya dimasukkan lagi +/- 3 cm.
§  Untuk penderita wanita : Jari tangan kiri membuka labia minora sedang tangan kanan memasukkan kateter pelan-pelan dengan disertai penderita menarik nafas dalam . kaji kelancaran pemasukan kateter, jik ada hambatan kateterisasi dihentikan. Menaruh nierbecken di bawah pangkal kateter sebelum urine keluar. Masukkan kateter sampai urine keluar sedalam 18 – 23 cm dan selanjutnya dimasukkan lagi +/- 3 cm.
9.      Mengambil spesimen urine kalau perlu
10.  Mengembangkan balon kateter dengan aquadest steril sesuai volume yang tertera pada label spesifikasi kateter yang dipakai
11.  Memfiksasi kateter :
Pada penderita laki-laki kateter difiksasi dengan plester pada abdomen
Pada penderita wanita kateter difiksasi dengan plester pada pangkal paha
12.  Menempatkan urobag ditempat tidur pada posisi yang lebih rendah dari kandung kemih.